Bismillah… Kedung Kayang merupakan wisata air terjun yang berada di Wonolelo, Magelang, tidak jauh dari perbatasan Selo (Boyolali) dan Magelang.
Awalnya, kami tidak berniat pergi ke Kedung Kayang karena pada saat itu tujuan kami adalah mencoba lintasan gokart baru yang berada di Boyolali (tepatnya ada di pinggir jalan besar Solo-Boyolali, coba cari di google map dengan keyword ‘gokart boyolali’ pasti ketemu),
tetapi qadarullah lintasan gokart yang kata google buka jam 10 pagi ternyata kata pengurus baru buka pukul 2 siang, alhasil kami pergi ke barat dan mencari tempat di peta untuk tujuan baru, awalnya ingin ke ketep tapi tiba-tiba ada muncul tempat bernama Kedung Kayang di peta, akhirnya kami iseng ke sana karena belum pernah.
Perjalanan ke Air Terjun Kedung Kayang
Jalan menuju Kedung Kayang saat ini sudah lumayan bagus, karena kami mulai dari Solo cukup ambil jalan saja ke arah Boyolali kota dan lanjut ke arah Selo (yap, basecamp untuk muncak ke Merbabu dan Merapi, hmm pengin ke sana lagi)
terus di lanjut terus ke arah Magelang, nanti setelah masuk Magelang kawasan Wonolelo (entah itu nama desa atau kelurahan) di pinggir jalan besar, kiri jalan ketika belokan kanan yang ada air mancur yang ada patung di tengahnya, di belakangnya ada tulisan Wonolelo, Kedung Kayang belok kiri, nah di sana nanti ada kampung dan tiket masuk ada di situ.
Fasilitas Wisata Air Terjun Kedung Kayang
Dengan tiket masuk empat rebu rupiah plus asuransi sudah bisa masuk ke areal air terjun yang masih sangat alami. Karena air terjun ini tidak jauh dari kampung maka fasilitas di tempat ini pun cukup memadai,
ada warung makan, mushola, toilet tetapi walaupun fasilitas yang cukup tempat ini masih hijau dan asri dan masih sangat cocok untuk mencari ketenangan karena tempat ini pun tidak terlalu ramai bahkan di waktu setelah lebaran.
Baca cerita perjalanan lainnya ke : Air terjun Kedung Kandang
Tempat Wisata Kedung Kayang
Setelah membeli tiket anda bisa jalan terus (ati-ati nanti ada percabangan, pilih saja yang kanan karena yang kiri bawah nanti akan langsung tembus entah ke mana) sampai ada pertigaan dan tanda jalan kalau belok kanan menuju bawah air terjun kalau belok kiri atas air terjun.
Dari persimpangan ini anda sudah bisa melihat pemandangan di sebelah timur yang berlatar belakang hutan dan kebun hijau serta gunung merapi yang gagah.
Untuk menikmati air terjunnya secara langsung pilih saja jalan yang kanan, sekitar 30 menit perjalanan turun (30 menit kalau anda noob dan jarang olah raga)
anda akan menemui sungai jernih di apit oleh tebing-tebing hijau sehingga sinyal pun susah masuk dan suara yang terdengar hanya aliran air dan canda tawa para pengunjung.
Untuk mencapai bawah air terjunnya telusuri saja sungainya ke arah kiri dari tangga, sebenarnya tidak cukup jauh sih, tapi karena kami malas melepas sepatu jadi tidak sampai di bawah air terjunnya karena harus nyebrang-nyebrang kali segala.
Baca cerita perjalanan lainnya ke : Air Terjun Sri Gethuk
Jika memilih jalan yang kiri akan mengarah ke atas air terjun. Tidak jauh dari persimpangan setelah belok kiri terdapat spot untuk foto-foto, ada patung gorila, ada juga semacam gardu pandang yang background nya merapi dan bisa untuk nengok ke bawah air terjun.
Dan kalau dilanjutkan terus akan ada jalan sedikit memutar yang nantinya bisa tembus ke sungai di atas air terjun, namun karena waktu membatasi kami tidak sampai ke sana.
Perlu diketahui juga, ketika tadi di persimpangan mengambil jalan ke kanan, tanda jalan menunjukkan belok kanan menuju ke bawah air terjun dan terowongan,
awalnya kami kira itu terowongan besar, tetapi setelah melihat ada semacam selokan dan kami bercanda mengira itu terowongannya, ternyata benar.
Demikian, sebetulnya banyak gambar-gambar (bahkan video lain) tapi kasian servernya kalo disumpeli banyak media nanti jeblug.
wkwkw
pensaran sama tangga turunnya
apa sudah dibuat permanen dan diperbaiki sampai bawah om?