Liburan lebaran tahun 2014, kali ini saya yang menentukan destinasi perjalanan wisata kami. Mungkin untuk warga yang tinggal di Jakarta sudah tidak asing mendengar tempat wisata yang terkenal dengan jembatan cintanya yaitu Pulau Tidung.
Pulau Tidung adalah salah satu kelurahan di kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta, Indonesia. Pulau tidung ini terbagi dua yaitu, Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil.
Rencana Perjalanan ke Pulau Tidung
Perjalanan wisata kami tidak direncanakan dalam jauh-jauh hari sebelumnya. Seminggu sebelum menuju tempat wisata tersebut, kami mencari agen perjalanan wisata ke Pulau Tidung.
Setelah kami menemukan salah satu agen wisata, saya langsung menghubungi dan mencari informasi lebih jelas tentang Pulau Tidung. Ada beberapa pilihan menuju Pulau Tidung yaitu melalui Muara Angke atau Marina Ancol.
Apabila budget yang kita milliki kurang dari 1 juta rupiah sebaiknya memilih melalui Muara Angke, tapi apabila memiliki budget diatas 1 juta rupiah melalui Marina Ancol.
Paket Wisata Tidung
Saat itu kami memilih melalui Marina Ancol menggunakan speedboat. Paket yang ditawarkan ada 2 hari 1 malam atau 3 hari 2 malam. Kami menggunakan paket 2 hari 1 malam. Disini saya akan memberikan rincian paket beserta fasilitas yang didapatkan yaitu ;
Paket Murah dan Komplit Speedboat Marina Ancol 2D 1N
- 7 – 10 orang : Rp 750.000/orang
- 11 – 35 orang : Rp 675.000/orang
- > 36 – 50 orang : Rp 660.000/orang
Fasilitas :
- Fasilitas speedboat dari Marina Ancol-Pulau Tidung (PP)
- Welcome drink
- Penginapan fasilitas AC
- Makan prasmanan 3 kali
- Snack 1 kali untuk perjalanan balik ke Marina Ancol
- Alat-alat untuk snorkling lengkap selama 1 hari
- Kapal untuk keperluan snorkling
- Sepeda santai selama 2 hari
- Pemandu wisata (Tour Guide)
- Bonus BBQ berupa ikan bakar/cumi bakar
- Banana boat 1 kali
- Foto underwater
- Jalan-jalan ke jembatan cinta
- Jalan-jalan ke pantai saung cemara kasih dan pantai saung perawan.
Karena bertepatan dengan hari libur, maka kami dikenakan biaya Rp 870.000/orang. Sebelumnya, kami membayar uang muka sebesar 20% dari jumlah anggota.
Pada tanggal 30 Juli 2014, kami menggunakan kereta menuju Jakarta. Kami menginap semalam disebuah hotel didaerah Cikini Raya. Keesokan harinya, pada pukul 05.30 WIB kami telah siap menuju dermaga Marina Ancol.
Perjalanan dari daerah Cikini menuju Marina Ancol sekitar 45 menit. Setelah kami sampai di dermaga, kami langsung menemui pihak agen wisata. Sebelumnya yang diperkirakan kami berangkat pukul 07.30 WIB dari Marina Ancol, menjadi lebih cepat 30 menit. Pukul 08.30 WIB kami tiba di Pulau Tidung,
sedikit miss comunication antara pihak agen wisata yang di dermaga dan Pulau Tidung, karena kami tiba 1 jam lebih cepat dari prediksi pihak agen wista yang di Pulau Tidung. Kami sempat menunggu sekitar 15 menit untuk dijemput. Setelah pihak agen menyampiri kami, kami langsung menuju tempat penginapan.
Saat menuju penginapan, menurut saya tata letak pulau tersebut terlalu sempit, apalagi buat pejalan kaki sedikit berbahaya. Rumah-rumah warga yang berdempetan, lalu lalang becak motor, pengguna sepeda, dan pejalan kaki yang membuat pulau tersebut sedikit sesak.
Sekitar 10 menit dari dermaga, akhirnya kami sampai di penginapan. Karena adanya misscom antara pihak agen di dermaga Marina Ancol dengan agen wisata di pulau, jadi kami sempat menunggu sekitar 30 menit untuk memasuki tempat penginapan tersebut.
Pukul 09.45 WIB kami memasuki penginapan yang telah menjadi fasilitas dari agen wisata, kami langsung istirahat hingga ba’da dzuhur. Namun, saya berserta kedua adik saya berjalan-jalan mengelilingi perumahan warga.
Setelah dzuhur, kami bersiap-siap untuk melakukan kegiatan yang telah disusun oleh pihak agen. Kami akan melakukan snorkling, untuk menuju snorkling kami berjalan kira-kira 5 menit dari tempat penginapan lalu, kami menggunakan kapal nelayan untuk menuju tempat snorkling.
Akhirnya kami tiba di tempat snorkling, tempat snorkling berkedalaman 5 meter. Tapi kedalaman 5 meter tersebut, kami dapat melihat karang-karang laut yang indah dan ikan-ikan laut yang sangat lucu.
Setelah snorkling, kami menuju tempat wahana permainan air yang dekat dengan jembatan cinta. Permainan disana ada banana boat, donat boat, speed boat dan masih banyak lagi. Permainan airnya sangat menyenangkan dan menguji adrenalin. Setelah permainan air tersebut, kami kembali ke dermaga nelayan untuk menuju penginapan.
Pada sore hari, saya dan adik-adik saya diajak oleh tour guide untuk menikmati indahnya pantai yang ada di Pulau Tidung, yaitu Pantai Saung Sunset. Untuk menuju pantai tersebut, kami harus bersepeda kira-kira 5 km dari tempat penginapan.
Tetapi, sepeda yang menjadi fasilitas agen tersebut agak mengecewakan karena beberapa sepeda yang remnya blong, tidak ada bel sepeda, bahkan bisa dikatakan sepeda yang kami gunakan sudah usang.
Akhirnya kami tiba di Pantai Saung Sunset, kami disambut dengan indahnya pasir putih dan indahnya matahari yang akan sembunyi. Namun, sangat disayangkan para pengunjung pantai tersebut tidak menjaga indahnya pantai, sehingga bertebaran sampah dimana-mana.
Setelah mengunjungi pantai tersebut, kami kembali menuju penginapan. Kami beristirahat karena lelah bersepeda sejauh 5 km. Pada malam harinya, tour guide mengunjungi tempat penginapan lalu kami BBQ-an.
Awalnya kami berpikir BBQ-an di salah satu pantai yang ada di Pulau Tidung, ternyata hanya di depan penginapan kami. BBQ-an yang merupakan fasilitas dari agen wisata sempat terpikir kalau itu berupa daging sapi, ternyata ikan bakar dan cumi-cumi bakar.
Kami pun melahap dengan nikmat dan penuh canda tawa. BBQ-an pun selesai, kami pun beristirahat untuk perjalanan pulang esok pagi.
Pagi harinya pukul 07.00 WIB, tour guide mengungjungi penginapan untuk mengajak kami bersepeda menuju pantai-pantai yang lain. Pertama, kami menuju Pantai Saung Cemara Kasih.
Banyak pohon cemara, makanya pantai ini disebut Pantai Saung Cemara Kasih. Pantai ini diperunik dengan rumah-rumah pohon disekitar pantai tersebut, ayunan yang bergelantungan dekat dengan pantai, dan jembatan yang masih dalam pembangunan.
Air di pantai ini lebih tenang dibandingkan di pantai daerah selatan, jadi kalian bisa berenang di pantai tersebut. Kedua, kami menuju pantai yang belum begitu dikunjungi orang yaitu Pantai Saung Perawan.
Pantai ini, jauh lebih indah dari pantai-pantai yang kami kunjungi sebelumnya. Selain itu, letak pantai ini tidak begitu jauh dengan Pantai Saung Cemara Kasih.
Di Pantai Saung Perawan, masih sepi oleh pengunjung disana terbentang hamparan pasir putih, laut yang indah dan ditambah jembatan yang masih dalam proses. Pantai ini biasa digunakan untuk kaum muda ber-camping.
Namun, pantai ini tidak begitu bersih karena adanya sampah-sampah yang dibuang oleh pengunjung dan rumput laut yang masih bertebaran.
Baca cerita perjalanan ke : Pantai Banyu Tibo Pacitan
Ah dah lama banget ngak perna ke tidung lagi. Masihinget jaman pertama kali kesana masih sepi banget dan ngak ada apa2
kesana lagi kak, mungkin sudah gak se-sepi yg dulu 😀
kesana lagi aja mas. udah rame beeng hehehe
Eh, aku malah belum ke pulau tidung loh 😐 kayaknya seru juga ya main kesitu 😀
sama mas fahmi, aku juga belum kesana 😀 kak Ano tuh bikin pengen… 😀
cuss pulau tidung 😀
seru banget. tapi jangan pas hari libur nasional aja. soalnya pengunjungnya membludak 😀
kalau ke Pulau Tidung gak rombongan gimana yah, apakah bisa?
Bisa kok. Agen wisata pulau tidung biasanya menawarkan beberapa paket buat 2org, 3org,dst.hehe Tapi kalo rombongan lebih seru + lebih ramai hehe 😀